Untuk pertama kalinya, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) berhasil meneliti virus baru. Varian baru tersebut berbeda dengan virus kebanyakan, pasalnya virus baru itu dapat dilatih dan ditempatkan pada kutub positif dan negatif batere lithium-ion hingga mendorong batere menjadi lebih tahan lama.
Virus anyar yang sedianya akan ditempatkan pada batere ini memiliki kapasitas energi dan kinerja daya sama seperti batere lainnya yang dapat diisi ulang. Batere tersebut juga dapat digunakan pada perangkat elektronik pribadi, hal tersebut disampaikan oleh Angela Belcher (ilmuwan material yang memimpin penelitian).
Batere-batere jenis baru ini telah diulas oleh situs Science pada (2/4). Di sana dijelaskan kalau batere tersebut diproduksi melalui proses yang ramah lingkungan dan murah. Pasalnya teknologi ini melibatkan organisme di dalamnya. Proses sintesis berlangsung di bawah suhu kamar dan tidak menggunakan larutan sintesis yang berbahaya.
Ada dua hal yang dapat dilakukan virus batere tersebut, yaitu membuat kerangka dari besi fosfat dan memasukkan ke sebuah karbon nanotube untuk membuat elektroda kecil dan lebih bertenaga. Itulah mengapa virus batere ini sanggup menggenjot ketahanan batere. Lagi Belcher mengungkapkan, dengan batere baru ini pengguna iPod dapat menggunakan iPod-nya 3 jam lebih lama dibanding batere biasa.
Sedikit ditarik ke belakang. Sekitar tiga tahun lalu, sebuah penelitian yang dipimpin oleh MIT melaporkan bahwa virus tersebut dapat membangun sebuah anode dengan oksida kobalt dan emas untuk membentuk sebuah nanowire.
Penelitian virus baru ini didanai oleh Army Research Institute Office of the Institute Teknologi Collaborative dan National Science Foundation melalui Material Research Science dan Engineering Centers Program. Rencananya, bila sudah siap batere ini akan diproduksi secara massal dalam versi komersial.
0 komentar:
Posting Komentar